Saudaraku...!!!Kerinduan kerap membuncah dalam hati, ketika yang dirindukan masih jauh dari kenyataan. Setelah bertemu, semuanya menjadi begitu biasa. Kitapun limbung untuk melangkah. Selanjutnya, putus asa menjadi begitu akrab menghiasi hari-hari berikutnya.Ya,,,,,, kelemahan yang telah meluluhlantahkan integritas diri lalu mencampakkannya ke sudut-sudut penyesalan yang tak lagi berguna. Semuanya akibat kelemahan diri(Al-'Ajz) dan Iman, ditingkahi lagi oleh kemalasan yang membuat waktu berlalu percuma. Padahal waktu adalah diri kita. Setiap detik yang berlalu ibarat perginya setiap serpih dari tubuh kita dengan bijak ulama berwejang "Yang lalu telah luput dan yang akan terjadi tidak kita ketahui. Yang tersisa hanyalah waktu di mana saat ini anda berada"Evaluasi diri harus kita lakukan setiap saat, tanpa sekat jam atau hari, tak ada kata menunda(Taswif). Yang ada hanyalah berbuat, berbuat , dan terus berbuat. Lalu biarkan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman yang menilai hasilnya....Pada titik ini, kita lalu bertanya di mana letak jeda dan rehat? Bagi seorang mukmin jeda hanyalah sekedar jenak-jenak perpindahan antara suatu kebaikan menuju kebaikan lain. Bukan mengisi kelowongan dengan ketololan yang sering tak berpangkal.Mengkambing-hitamkan waktu,kesibukan atau kejenuhan yang mendera bukanlah tindakan bijak. Sebab, setelah jiwa puas dengan dalih ini, mulailah syaitan melunakkan hati kita untuk menerima amal saleh kita yang kurang.Masih ada waktu untuk merubah diri, hanya ketabahan disamping kontinyuitas optimisme untuk mengusung perubahan diri dan menerjemahkan dalam bentuk konkrit. Adakah kita sempat merenungkan hal ini ???????
.: Tentang Web Ini :.
Web ini dikelola secara pribadi sebagai wujud apresiasi atas Shohwah Islamiyah, walau ia hanya deretan-deretan kata yang mungkin saja bagi sebagian orang tidak bermakna. namun inilah bagian dari salah satu tapak gerak itu, daripada sibuk mengutuk kelam namun enggan menyalakan pelita.
Fie Harokatin Barokah, dalam pergerakan ada berkah. Saya memilih sepakat dengan membayar harga sebuah cita-cita dan mimpi. Aku pernah bermimpi dan berpikir untuk merengkuh takdir sejarahku sebelum meninggal. Selebihnya biar ALLAH yang memberiku mimpi baru.
Sisa menitip asa pada waktu. Setiap peristiwa ada waktunya, maka setiap kemenangan ada jadwalnya. Satu kata, Berbuat!.
Marzuki Umar
(marzuki_umar@ymail.com)
Fie Harokatin Barokah, dalam pergerakan ada berkah. Saya memilih sepakat dengan membayar harga sebuah cita-cita dan mimpi. Aku pernah bermimpi dan berpikir untuk merengkuh takdir sejarahku sebelum meninggal. Selebihnya biar ALLAH yang memberiku mimpi baru.
Sisa menitip asa pada waktu. Setiap peristiwa ada waktunya, maka setiap kemenangan ada jadwalnya. Satu kata, Berbuat!.
Marzuki Umar
(marzuki_umar@ymail.com)
0 komentar:
Posting Komentar