Ini yang aku baca pada lembaran yang tidak muda lagi,
Tentang rindu yang dijahit dengan sebait puisi
Ada jarak di antaranya,
ada juga yang diam-diam mencurah seperti hujan
tidak mengapa,
Agar aku bisa menyulam senja bersamanya
Karena selama ini
Setiap kali aku menemukan pertanyaan tentang rindu
aku hanya bisa menjawabnya dengan bisu
tidak mengapa,
Agar aku bisa membuang sedikit demi sedikit dari jarak yang membentang
antara terik dan teduhnya senja yang menguning,
bersama segelas teh hangat
yang diseduh dari kata-kata yang paling tulus.
Madinah, 9511
Beberapa hari lagi liburan ke tanah air,
rindu dengan rintik hujan Makassar yang khas.
1 komentar:
Assalaamu'alaikum.
Singgah sejenak disini. Alhamdulillah mendapat seteguk inspirasi :)
Posting Komentar