Sahabat untuk Kemanusiaan Internasional atau Friends of Humanity International (HumanRights Organization) yang berkantor di Wina Austria, Selasa (20/01), mengeluarkan laporan tentang aksi-aksi pasukan Zionis Israel yang menghancurkan rumah-rumah ibadah selama agresi yang dilancarkan ke Jalur Gaza.
Organisasi HAM dunia ini dalam laporannya, sebagaimana diterima koresponen Infopalestina salinannya, mengatakan bahwa “selama serangan Israel yang mengenai banyak warga sipil Palestina dan lokasi-lokasi sipil Palestina lainnya, pasukan penjajah Israel secara sengaja, sebagaimana diakui para pejabat Israel, telah menggempur rumah-rumah ibadah di Jalur Gaza dengan rudal dan senjara beratnya, bersama orang-orang yang sedang beribadah di dalamnya di sebagian kejadian. Hal ini dilakukan Israel dalam perang menyeluruh terhadap Jalur Gaza.”
Organisasi ini memberikan data yang mendokumentasikan nama-nama dan lokasi 27 masjid yang dihancurkan oleh militer Israel sejak dimulai agresi ke Jalur Gaza pada 27 Desember 2008 lalu. Masjid-masjid tersebut disebutkan nama-namanya sebagaimana dikenal oleh orang-orang Palestina. Dijelaskan nama masjid, lokasi dan realita serangan yang terjadi di setiap masjid serta dampak yang ditimbulkan akibat aksi penghancuran Israel tersebut.
Organisasi HAM dunia ini juga menyebutkan puluhan masjid lain yang mengalami kerusakan lebih ringan akiabt serangan pasukan Israel ke rumah-rumah atau institusi-insititusi sipil yang bersebelahan dengan masjid-masjid di Jalur Gaza. Pasukan Israel juga menghancurkan banyak mushala (lebih kecil dari masjid) yang ada di gedung-gedung departemen, yayasan, gelanggang olah raga, kantor polisi dan di institusi-institusi sipil lainnya yang menjadi target gempuran dan bombardemen Israel.
Sahabat untuk Kemanusiaan Internasional mengecam serangan Israel terhadap warga sipil dan rumah-rumah ibadah. Pihaknya menilai, “Serangan terhadap masjid-masjid dan institusi-institusi sipil painnya oleh pasukan penjajah Israel merupakan penistaan besar terhadap kehormatan masjid, rumah ibadah dan institusi-institusi sipil.” Organisasi HAM dunia ini mengatakan, “Hal itu tidak aneh pada pasukan penjajah Israel yang terus melakukan kejahatan perang setiap hari terhadap rakyat Palestina. Dengan senjata-senjata berat, mereka menyerang anak-anak, kaum wanita, orang tua dan rumah-rumah yang aman dalam perang mereka terhadap orang-orang Palestina.”
Apa yang dilakukan Israel saat ini, menurut organisasi HAM ini, selaras betul dengan apa yang dilakukan milisinya di tanah Palestina di wilayah green line pada tahun 1940-an yang lalu. Mereka menghancurkan ribuan rumah ibadah dan tempat-tempat sacral. Aksi-aksi semacam ini persis dengan aksi-aksi milisi Serbia yang melakukan pembantaian dalam perangnya terhadap rakyat Bosnia dan Herzigoslava pada tahun 1990-an lalu serta penghancuran yang mereka lakukan terhadap rumah-rumah ibadah di sana.”
Sahabat untuk Kemanusiaan Internasional mengatakan, “Klaim-klaim penjajah tentang adanya orang-orang bersenjata Palestina di dalam masjid adalah kebohongan.” Buktinya adalah “mereka yang berlindung di masjid-masjid adalah mereka yang rumah-rumahnya dihancurkan penjajah Israel, kebanyakan adalah anak-anak, kaum wanita dan orang tua.”
Selasa, Januari 20, 2009
27 Masjid dan Banyak Mushala Dihancurkan Israel Selama Agresi
.: Tentang Web Ini :.
Web ini dikelola secara pribadi sebagai wujud apresiasi atas Shohwah Islamiyah, walau ia hanya deretan-deretan kata yang mungkin saja bagi sebagian orang tidak bermakna. namun inilah bagian dari salah satu tapak gerak itu, daripada sibuk mengutuk kelam namun enggan menyalakan pelita.
Fie Harokatin Barokah, dalam pergerakan ada berkah. Saya memilih sepakat dengan membayar harga sebuah cita-cita dan mimpi. Aku pernah bermimpi dan berpikir untuk merengkuh takdir sejarahku sebelum meninggal. Selebihnya biar ALLAH yang memberiku mimpi baru.
Sisa menitip asa pada waktu. Setiap peristiwa ada waktunya, maka setiap kemenangan ada jadwalnya. Satu kata, Berbuat!.
Marzuki Umar
(marzuki_umar@ymail.com)
Fie Harokatin Barokah, dalam pergerakan ada berkah. Saya memilih sepakat dengan membayar harga sebuah cita-cita dan mimpi. Aku pernah bermimpi dan berpikir untuk merengkuh takdir sejarahku sebelum meninggal. Selebihnya biar ALLAH yang memberiku mimpi baru.
Sisa menitip asa pada waktu. Setiap peristiwa ada waktunya, maka setiap kemenangan ada jadwalnya. Satu kata, Berbuat!.
Marzuki Umar
(marzuki_umar@ymail.com)
0 komentar:
Posting Komentar