Selama Tidak kurang dari Dua hari, BEM STIBA menyelenggarakan hajatan tertinggi dalam lembaga ini, MUBES III. Bertempat di class room Medina International University.
Sungguh saudaraku kita sangat butuh keteraturan akan dakwah ini. Betapa tidak, hambatan-hambatan dakwah menanti tangan-tangan kita untuk menaklukkannnya. Itulah kira-kira landasan mengapa lembaga semisal BEM STIBA yang notabenenya fokus terhadap upaya mengembalkan ummat ini kepada jalan kemuliaan, jalan yang telah mengibarkan kalimatullahi di ufuk ketinggian.
Di sela-sela acara sidang pleno, sempat saya sejenak termenung (baca:mengkhayal) menghadap ke meja pimpinan sidang, teringat beberapa tahun yang lalu ketika masih SMA, pun mengadakan acara yang serupa kalau tidak salah ingat namanya juga Mubes. Ya, persis dengan nama kegiatan BEM ini. Namun perbedaan begitu kontras , namanya juga zaman tentu terus memperlihakan wajah barunya kian saat. Kalau dulu Mubes SMA sifat musyawarah itu tidak bisa dipisahkan dari watak pesertanya yang masih ‘hijau’, pembicaraan berputar pada masalah anak sekolah dan unek-unek kegiatan remaja. Namun sekarang nuansa itu begitu cepat berubah sekarang yang ada bagaimana memiliki kepusingan terhadap keadaan ummat ini, membicarakannya, dan kemudiaan menerjemahkan semua itu dalam bentuk tindakan konkrit.
Sungguh tidak mudah, bahkan terkadang terasa sangat berat dengan amanah dakwah ini. Hingga terkadang ‘terdiam’ dalam hati berbisik, haruskah perjalananku ini kuhentikan ?
Duhai, andai saja hal ini bisa kita lakukan sahabatku, Tapi sayang saya dan dikau terlalu mengetahui bahwa ini bukanlah perjalanan di atas ‘pete-pete’ yang begitu mudahnya kita minta untuk diberhentikan. Di perjalanan ini, dimana kita telah memulainya maka pilihan terbaik yang tersisa adalah menyelesaikan semua ini dengan mumtaz. Begitulah sahabatku , sekali kita telah memulai pelayaran ini pantang biduk surut ke pantai.
Selasa, April 28, 2009
Musyawarah Dua Masa
al-Faqiir ilaa afuwwi Rabbihi, MARZUQ
.: Tentang Web Ini :.
Web ini dikelola secara pribadi sebagai wujud apresiasi atas Shohwah Islamiyah, walau ia hanya deretan-deretan kata yang mungkin saja bagi sebagian orang tidak bermakna. namun inilah bagian dari salah satu tapak gerak itu, daripada sibuk mengutuk kelam namun enggan menyalakan pelita.
Fie Harokatin Barokah, dalam pergerakan ada berkah. Saya memilih sepakat dengan membayar harga sebuah cita-cita dan mimpi. Aku pernah bermimpi dan berpikir untuk merengkuh takdir sejarahku sebelum meninggal. Selebihnya biar ALLAH yang memberiku mimpi baru.
Sisa menitip asa pada waktu. Setiap peristiwa ada waktunya, maka setiap kemenangan ada jadwalnya. Satu kata, Berbuat!.
Marzuki Umar
(marzuki_umar@ymail.com)
Fie Harokatin Barokah, dalam pergerakan ada berkah. Saya memilih sepakat dengan membayar harga sebuah cita-cita dan mimpi. Aku pernah bermimpi dan berpikir untuk merengkuh takdir sejarahku sebelum meninggal. Selebihnya biar ALLAH yang memberiku mimpi baru.
Sisa menitip asa pada waktu. Setiap peristiwa ada waktunya, maka setiap kemenangan ada jadwalnya. Satu kata, Berbuat!.
Marzuki Umar
(marzuki_umar@ymail.com)
0 komentar:
Posting Komentar