Sabtu, Juni 27, 2009

Senja di Pelabuhan Kecil

Inilah puisi yang begitu melekat dari semenjak saya tahu (saat masih di bangku sekolah) sampai sekarang. Ditengah badai orang-orang mendadak sastra seiring dengan kemunculan Ayat Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, dll.
Sebuah kisah nyata seorang Chairil Anwar yang dituangkan di dalam puisinya, menggambarkan kondisinya saat itu, begitu terpuruk oleh cinta yang tidak bersambut. ya..inilah bukti bahwa tidak ada cinta sejati selain bingkaian tali suci yang bernama pernikahan.



Senja Di Pelabuhan Kecil
Buat Sri Ajati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

0 komentar:

Posting Komentar

Photobucket Photobucket Photobucket
marzukiumar.com © 2007 supported by www.iu.edu.sa allright reserved