Kau mungkin sengaja membunuh hujan.
Kau takut pada pada warna hujan yang basah dan tabah
Tapi satu Kau lupa
Kalau ia tidak bisa beku di matamu
karena ia berwajah rindu yang membasuh
Ada angin yang mentautkannya dengan mendung
Di batas awan kelabu dan langit membiru sendu
Simpan aku di sana!
pada garis dimana menuntunku menemukan ajal hujan
Dan yang terakhir pada gilirannya,
Hujan terkubur pada sungai-sungai yang mengalir tak kita duga
Kau mungkin bisa menguburnya
tapi akan bernisan bunga
Madinah, 12 Rabi’uts Tsani 1432 H, 00:00
Pelajaran dari seorang kawan yang telah menuntaskan liku takdirnya.
Tapi satu Kau lupa
Kalau ia tidak bisa beku di matamu
karena ia berwajah rindu yang membasuh
Ada angin yang mentautkannya dengan mendung
Di batas awan kelabu dan langit membiru sendu
Simpan aku di sana!
pada garis dimana menuntunku menemukan ajal hujan
Dan yang terakhir pada gilirannya,
Hujan terkubur pada sungai-sungai yang mengalir tak kita duga
Kau mungkin bisa menguburnya
tapi akan bernisan bunga
Madinah, 12 Rabi’uts Tsani 1432 H, 00:00
Pelajaran dari seorang kawan yang telah menuntaskan liku takdirnya.
0 komentar:
Posting Komentar