Sabtu, Oktober 08, 2011

Rindu Tetaplah Rindu!


Air bening itu tergenang di kelopak matanya. parau dan kelu mengalir dalam kata-kata yang berusaha ia rangkai sambil sesekali menerawang mengingat jejak yang ditinggalkan sang kekasih. Nampak jelas rindu merangkulnya bersama hawa dingin kota madinah saat itu.
Rindunya tak juga kunjung lunas. Ya, karena rindu tetaplah rindu, kata-kata tak kan sanggup untuk membayarnya tunai.

Jam sudah menunjukkan tengah malam, tapi tak tampak kalau lelaki ini akan mengakhiri cerita cintanya pada kami. Sayapun mencoba menyimak baik-baik, meraba pada jiwa saya. duhai jika saya berada di posisinya.


Beberapa bulan yang lalu istrinya sudah pergi. Tak pernah ia kira akan secepat ini kisah itu 'bersambung' di dunia yang fana ini. Sang kekasih yang selama ini berpuluh tahun lamanya berpamit mengikuti titah TuhanNya. meninggalkan segenggam hati yang terbakar oleh rindu.


Lelaki ini bercerita, dulu ketika usia pernikahannya masih seumuran jagung, ia harus berpisah dengan sang istri. Ia studi di luar negeri, sementara sang istri juga masih melanjutkan kuliah di tanah air.


Namun, perpisahan yang dulu dengan kali ini tentu sudah beda. Dahulu mereka hanya dipisahkan oleh jarak, namun sekarang mereka telah dipisahkan oleh alam. Yang tersisa adalah rindu dan kenangan. Persis seperti bait yang pernah di dengar raja Abdul Malik bin Marwan ;


Air mata mengalir bersama larutnya malam
sedih mengiris hati dan merampas tidur
bergulat aku melawan malam
Terawangi bintang hasrat rindu mendera-dera
Melukai jiwa..


Tahukah Anda sekalian siapa lelaki yang saya maksud?


Beliau adalah Bpk BJ.Habibie, dengan kisah beliau bersama Bu Ainun yang diceritakannya kepada kami ketika berkunjung di kota Madinah beberapa bulan yang lalu.


Darinya saya mencoba dan merenungi betapa rindu adalah salah satu ujian terberat bagi para umat manusia. kata-kata sekalipun tak mampu menghapus dahaga dari pengembaraan kisah jiwa-jiwa yang merindu. Rindu tetaplah rindu! Hanya sabar yang mampu merangkulnya.


Innama yufawwash shhobiruwna ajrahum bighoiri hisab..


Medina, 08-10-11 02:00


0 komentar:

Posting Komentar

Photobucket Photobucket Photobucket
marzukiumar.com © 2007 supported by www.iu.edu.sa allright reserved