Di ladang hati yang sendu
Disiram hujan embun mata
Karena tidak ada kata layu
Menggerakkan kaki dan berlari kepadaNya
Tetap sebagai sebatang yang teguh
Pada deretan musim gugur yang terlampau
Bilamana qalbu menggema tumbuh
Berhenti dan tataplah mutiara ummatmu
Faris al-Faiz, Dari sebuah kamar bersejarah
0 komentar:
Posting Komentar