Samar kudengar suara parau perjanjian di perbatasan
Selasar kenangan membawaku menuju ujung masa kanakku
Derap berganti sekap memahat hariku seperti kemarau tak lagi hijau
Namun tak kunjung kau jenguk bangku tempat kita menelisik terik
Dinding mulai melepuh oleh mimpi dan sepi tak usai
Kugenapkan bilangan sajak dengan kalut
Mata mengembun mengadu sendu
Namun tak kunjung kau jenguk bangku tempat kita menelisik terik
Jangan lagi bertanya tentang selengkung awan yang menari
Atau musim yang kini luruh menggemuruh
Karena jiwa takkan berjauhan perlahan
Akan kembali berbicara walau dengan sedikit embun mata
Mungkin nanti
Menulis dengan Rindu, 13 01 10
2 komentar:
ekspresi kerinduan yang indah.
Gimana tidak rindu kalau sudah 2 tahun lebih tidak ketemu, tidak ada kabar... ^_^
Posting Komentar