Jika kamu tak pernah mendengar riuh angin
menerbangkan debu
maka biarkan ia terserak seperti apa adanya
Tak usah bicara tentang manusia terkurung
kepada siapa ia melahirkan
Dan kamu,
berpayah-payah
mencacah mereka dengan batu
merantaskan jalan dengan ban-ban bekas.
Duh, pulanglah ke rumah
dan mata baiknya dipejam saja
Jika kamu masih tak paham juga
Biar kutemani ke Al-Quds
melihat anak-anak itu hidup dan hidup selamanya
mengangkat kepala
dengan air mata yang tak mampu dikeringkannya
mengumandangkan mimpi-mimpi dengan bongkah-bongkah batu
persis seperti yang kamu genggam
Jika kamu masih tak paham juga
lalu batu itu untuk siapa?
Makassar, 060310
berpayah-payah
mencacah mereka dengan batu
merantaskan jalan dengan ban-ban bekas.
Duh, pulanglah ke rumah
dan mata baiknya dipejam saja
Jika kamu masih tak paham juga
Biar kutemani ke Al-Quds
melihat anak-anak itu hidup dan hidup selamanya
mengangkat kepala
dengan air mata yang tak mampu dikeringkannya
mengumandangkan mimpi-mimpi dengan bongkah-bongkah batu
persis seperti yang kamu genggam
Jika kamu masih tak paham juga
lalu batu itu untuk siapa?
Makassar, 060310
0 komentar:
Posting Komentar