Minggu, Maret 14, 2010

SUARA DARI SAJAK PUTIH


Dengarlah,
akhirnya ia membisikkan keperluan jiwa berulang kali
Sekalipun tawa menyembunyikan telinga dari hati kita
mewejang benang-benang kata yang terakhir ia sebut

Bagaimana menjadi seperti sebuah badai
yang menggugurkan daun-daun kering
memburai riak yang dilepas dari kebisuan
Dihela dengan cara yang paling lirih
Suara dari sajak putih

***
Sekarang aku lebih tahu
Putih,suci,dan kosong itu tinggal bersama
memadu satu
menunggu warna lain
yang diulurkan pelangi dari langit

Makassar, 130310

0 komentar:

Posting Komentar

Photobucket Photobucket Photobucket
marzukiumar.com © 2007 supported by www.iu.edu.sa allright reserved